Selasa, 08 Oktober 2013

Etika Penulisan Karya Ilmian



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Saat ini, sering kali kita jumpai banyak penulis suatu karya ilmiah yang dalam penulisannya tidak memperhatikan etika dalam karya ilmiah, yaitu meniru atau mengambil hasil karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Padahal kita tahu, bahwa seorang penulis selain harus dapat menyajikan karya ilmiahnya dengan metodologi yang baik dan benar, penulis juga dituntut supaya dapat mematuhi etika karya ilmiah tersebut. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan seorang penulis dalam melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism). Oleh karena itu, kelompok kami akan membahas materi mengenai etika karya ilmiah yang sejatinya harus dimiliki oleh setiap penulis.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
           1. Bagaimana etika dalam penulisan karya ilmiah?
     2. Apa itu penjiplakkan (plagiarism)?
     3. Apa saja contoh-contoh tindakan yang tergolong plagiarism?
     4. Apa saja contoh-contoh tindakan yang tidak tergolong sebagai plagiarism?
     5. Bagaimana cara menghindari palgiarism?

C.    Tujuan Penulisan
            Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
     1. Memahami bagaimana etika karya ilmiah.
     2. Memahami arti penting plagiarism.
     3. Mengetahui mana yang termasuk tindakan plagiat maupun bukan.
     4. Memahami bagaimana cara menghindari tindakan plagiat.


D.    Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penulisan ini yaitu:
      1. Menjelaskan bagaimana etika dalam karya ilmiah.
      2. Menjelaskan pengertian dari penjiplakan (plagiarism).
      3. Menjelaskan contoh-contoh tindakan yang termasuk golongan plagiarism atau bukan
          golongan plagiarism.
      4. Menjelaskan cara menghindari plagiarism.

E.     Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      BAB I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan secara umum latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan.
2.      BAB II : Pembahasan
Bab ini menjelaskan etika dalam karya ilmiah, pengertian penjiplakan (plagiarism), tindakan-tindakan yang termasuk golongan plagiarism atau bukan, serta cara  menghindari tindakan plagiat.
3.      BAB III : Penutup
Bab ini memaparkan kesimpulan, saran serta daftar pustaka.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Etika Penulisan Karya Ilmiah
Etika berasal dari bahasan Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah penulisan karya ilmiah lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam penulisan.
Etika dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah yaitu:
1. Kejujuran
 Kejujuran dalam penulisan laporan penelitian atau karya tulis ilmiah berkaitan dengan banyak hal. Dalam sebuah laporan penelitian, semua informasi atau data yang disajikan haruslah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sangat tidak etis dan berbahaya jika data dimanipulasi sehingga tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2.  Objektivitas
            Objektivitas sangat berkaitan dengan kejujuran. Jika bersikap objektif, maka dalam laporan penelitian atau karya tulis ilmiah yang di buat, penafsiran atau interpretasi data yang dilakukan disandarkan pada objektivitas. Bukan subjektivitas. Objektivitas yang tinggi akan mencerminkan hasil penelitian yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
3.  Pengutipan
       Bila mengutip pendapat orang lain, baik dalam mengambil kutipan langsung atau hanya mengambil intisari pendapat, maka sumber kutipan harus dicantumkan sebagai bentuk penghargaan kepada pemilik ide tersebut.



B.     Definisi Plagiat
            Penjiplakan (plagiarism) merupakan kegiatan mengambil atau menjadikan ide-ide atau kata-kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya. Menurut Webster’s World University Dictionary, kegiatan plagiarisme merupakan kegiatan pencurian literal. Sedangkan definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya orang lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa sepengatahuan atau izin sang pemilik.
Dalam buku pedoman penulisan skripsi UIN Jakarta kegiatan menjiplak (plagiat) setidaknya diartikan: pertama, mengambil langsung secara literal tulisan-tulisan,gambar, tabel dan pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Setiap frasa, klausa, maupun kalimat yang diambil dari satu atau beberapa sumber harus diikuti penyebutan sumber-sumber tersebut, baik dalam catatan kaki atau dalam teks itu sendiri ( body textatau in text citation). Kedua, tindakan plagiarisme juga termasuk meminjam idea tau logika pikiran orang lain dalam menerangkan sebuah gagasan atau pandangan tanpa menyebutkan sumber-sumbernya, menganggap bahwa idea tau logika sebagai ideatau jalan pikirannya sendiri. Ketiga, plagiarisme mengklaim pekerjaan yang dilakukan bersama yang kemudian diklaim sebagai penelitian pribadi.
Ide menulis karya ilmiah bisa lahir setelah membaca karya tulis atau penelitian yang telah ada sebelurmnya, baik yang diterbitkan ataupun tidak diterbitkan. Oleh karena itu, penulis harus memahami etika penulisan. Wibowo (2006) mengungkapkan bagi seorang penulis etika penulisan merupakan takdir yang tidak bisa ditolak, karena didalamnya terkandung nilai kemurnian dan nilai ketulusan. Nilai kemurnian memperlihatkan penulis menghormati pembaca dengan tidak membodohi, menggurui, membuat keruh atau membingungkan pembacanya. Sedangkan nilai ketulusan erat hubungannya dengan aspek originalitas sebuah gagasan, yakni pengungkapan secara jujur dan tulus jika kita mengutip atau memakai gagasan orang lain. Sikap tidak jujur melahirkan istilah plagiarismenya, yaitu kegiatan menyalin, menjiplak, atau mengambil pendapat orang lain sebagai miliknya.

C.    Yang Tergolong Plagiarisme
Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. Menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:
1.      Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
2.      Mengakui gagasan orang lain sebagai emikiran sendiri.
3.      Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.
4.      Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri.
5.      Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya.
6.      Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya.
7.      Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
8.      Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain dan.

D.    Yang Tidak Tergolong Plagiarisme
Adapun tindakan yang tidak tergolong plagiarism, yaitu:
1.      Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
2.      Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
3.      Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

E.     Cara Efektif Menghindari Plagiarisme
     Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari plagiarisme, antara lain:
1.      Dalam menulis, sebaiknya menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
2.      Menulis sumber referensi untuk pernyataan-pernyataan yang diacu penulis.
3.      Memberi batasan yang jelas bagian manasajakah dalam uraian yang merupakan kutipan dan bagian mana yang merupakan pernyataan penulis.
4.      Jika seorang penulis ingin memperkuat argumennya dengan mengacu pada penyataan seorang penulis yang telah di terbitkan, maka ia harus menyatakan dengan tegas dari sumber mana kutipan tersebut diambil (Winarno, 2007).
5.      Lebih baik menulis sendiri karya tulis ilmiah kita, walaupun mungkin sangat tidak bagus untuk dibaca apalagi di publikasikan dalam jurnal ilmiah. Sebagai seorang pembelajar, tentu kita akan berusaha keras agar karya tulis ilmiah yang dibuat mendapat tempat di mata orang-orang terhormat. Perlu kerja keras, belajar tiada henti dan jangan malu untuk bertanya kepada ahlinya.
6.      Agar kita tak terkena penyakit plagiarisme, sebaiknya biasakan menulis setiap hari. Menulis pemikiran sendiri agar suatu saat dapat kita rangkai menjadi kalimat yang efektif dalam karya tulis ilmiah kita.
7.      Tak perlu malu untuk belajar. Jadikan media blog di internet sebagai media belajar menulis ilmiah. Mungkin awalnya terkesan alamiah, tetapi akan berubah menjadi ilmiah bila kita focus dengan apa yang kita tuliskan. Banyak pembaca karya tulis orang lain dan berupaya keras mencari referensi, baik dari buku ataupun jurnal ilmiah terpercaya untuk mendukung teori.
8.      Bukankah buku merupakan salah satu produk dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditulis dari proses yang alamiah?.
9.      Tak ada penulis yang langsung bisa menulis. Apalagi menulis sebuah karya tulis ilmiah yang merupakan hasil dari sebuah penelitian yang tentu membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Tidak bisa menggunakan cara-cara instan, sebab ada metodologi penelitian yang harus dilalui, dan.
10.  Tidak mudah membuat sebuah karya tulis ilmiah. Kita harus sering berlatih menulis dan berupaya keras untuk menulis seotentik mungkin bahwa ini adalah hasil dari originalitas pemikiran sendiri dan bukan pemikiran orang lain yang kita akui sebagai tulisan sendiri.




BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Berdasarkan penyusunan makalah ini, maka dapat disimpulkan:
1.      Penjiplakan (plagiarism) merupakan kegiatan mengambil atau menjadikan ide-ide atau kata-kata  orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya. Sedangkan definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya oran lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa sepengatahuan atau izin sang pemiliknya.
2.      Banyak sekali contoh dari tindakan penjiplakan, salah satunya yaitu menggunakan atau mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan terhadap sumber secara benar dan lengkap.
3.      Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam meghindari tindakan plagiarism, salah satunya yaitu dengan membiasakan diri untuk menulis setiap hari dengan mematuhi etika karya ilmiah.

B.     Saran
Berdasarkan simpulan di atas, pemakalah menyarankan:
1.      Janganlah melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism), karena secara tidak sadar kita telah melanggar hukum dan merugikan orang yang karyanya telah kita jiplak.
2.      Sebaiknya dalam membuat suatu karya ilmiah yang menggunakan ide-ide atau kata kata orang lain, seorang penulis dapat meyebutkan sumber informasi tersebut dengan jelas.
3.      Agar kita tidak terkena penyakit plagiarisme, sebaiknya biasakan menulis setiap hari. Menulis pemikiran sendiri agar suatu saat dapat kita rangkai menjadi kalimat yang efektif dalam karya tulis ilmiah kita. Lebih baik menulis sendiri karya tulis ilmiah kita, walaupun mungkin sangat tidak bagus untuk dibaca apalagi dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Sebagai seorang pembelajar, tentu kita akan berusaha keras agar karya tulis ilmiah yang dibuat mendapat tempat di mata orang-orang terhormat. Perlu kerja keras, belajar tiada henti dan jangan malu untuk bertanya kepada ahlinya.



DAFTAR PUSTAKA

1)      Fitriyah, Mahmudah & Hindun. 2012. Bahasa Indonesia Budayaku. Depok: Nufa Citra
Mandiri.
2)      Utorodewo, Felicia, dkk. 2007. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah.
Jakarta:Lembaga Penerbit FEUI.
3)      Wibowo, Wahyu. 2006. Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta: PT Kompas Media.

1 komentar: